MAKALAH
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN FISIK, KOGNITIF DAN PSIKOSOSIAL PADA
MASA KANAK-KANAK
Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Jiwa Perkembangan
DOSEN : HIDAYATUS SHOLIHAH. S.Pdi, M.Pd, M,Ed
NAMA : MOHAMMAD NURUL HUDA
NIM : 31501502244
KELAS : B
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan
kehadirat ilahi robbi yang telah melimpahkan kesehatan kepada kami sehingga
bisa melaksanakan kewajibanmu sehari-hari termasuk salah satunya adalah mencari
ilmu.
sholawat serta salam kami haturkan
kepada nabi muhammad saw, semoga kita semua mendapatkan syafa’atnya kelak di hari
kiamat nanti.
dengan ini saya ucapkan terima kasih
kepada ibu dosen yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini,
sehingga selesailah makalah ini , meskipun saya yakin masih banyak kesalahan
dan jauh dari kata sempurna, maka dari itulah saya meminta saran dan kritikan
ibu dosen agar bisa menyusun makalah dengan baik dan benar.
Dan saya berterima kasih juga kepada teman-temanku yang selalu
mensuport saya untuk selalu semangat untuk mencari ilmu, semoga kita semua
mendapatkan ilmu yang manfaat dan barokah, amiin.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusa adalah
makhluk yang tumbuh dan berkembang, pertumbuhan anak pada usia dini lebih cepat
dari pada pertumbuhan berikut-berikutnya, karena usia dini merupakan usia
paling pesat untuk masa perkembangan, dalam usia anak-anak memori otak mulai
kuat, dalam usia ini harus memperbanyak mengingat, maka penting pada orang tua
untuk mendidiknya yang baik demi kepentingan di masa yang akan datang,
penentuan baik dan buruknya perkembangan kognitif maupun psikomotorik anak bisa
juga di tentukan oleh orang tua, lingkungan maupun teman bermain, karena itu
peran orang tua sangat penting bagi anak. Maka dari itu disini nanti akan di
bahas tentang pertumbuhan dan perkembangan fisik kognitif maupun psikososial
pada anak sehingga bisa berkembang dengan maksimal.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah
yang dinamakan perkembangan itu?
2.
Bagaimana
perkembangan fisik pada masa awal kanak-kanak
?
3.
Bagaimana
perkembangan fisik pada masa akhir
kanak-kanak?
4.
Bagaimana
perkembangan kognitif pada masa kanak-kanak?
5.
Bagaimana
perkembangan psikososial pada anak?
C. TUJUAN MAKALAH
1.
Dapat mengetahui pengertian fisik, kognitif dan
psikososial anak
2.
Dapat
mengetahui cara-cara menumbuhkan dan mengembangkan fisik, kognitif dan
psikososial anak
3.
Dapat
mendiskripsikan bagaimana anak itu bisa tumbuh dan berkembang dengan maksimal
atau tidak`
BAB II
PEMBAHASAN
A. APA ITU PERKEMBANGAN
Mengapa kita mempelajari perkembangan anak? Sebagai seorang guru,
anda akan bertanggung jawab terhadapa anak-anak baru setiap tahunya di kelas
anda, semakin anda mempelajari perkembangan anak, semakin anda tahu cara yang
tepat untuk untuk mengajari mereka.
Masa kanak-kanak
sudah menjadi suatu fase rentang kehidupan manusia yang begitu berbeda, sulit
di bayangkan bahwa fase tersebut tidak selalu terfikirkan seperti itu. Ternyata
pada abad pertengahan, secara umum atas segala pelanggaran yang di lakukan oleh
anak-anak dan orang dewasa, tidak di bedakan dan anak-anak sering di lakukan
seperti mini atur orang dewasa.
Saat ini kita
memandang anak-anak sangat berbeda apabila di bandingkan dengan abad
pertengahan. Masa anak-anak di anggap sebagai momen yang luar biasa, dan masa
yang istimewa untuk menerapkan hal dasar yang perlu di terapkan diawal masa
dewasa serata dalam masa anak-anak, saat di mana anak-anak memiliki ketrampilan
khusus dan menghadapi hal yang baru dalam
kehidupanya,. Kita melindungi anak-anak dari pelanggaran hukum mengenaimempekerjakan ketenaga kerjaan yang
melalui hukum anak anak yang melakukan pekerjaan anak dewasa, melanggar
pelanggaran yang khusus dalam pelanggaran
hukum, dan meminta pemerintah untuk melindung anak-anak ketika sistem keluarga
gagal atau sang keluarga mengancam dari kesejahteraan anak.[1]
Kita merasakan masa kanak-kanak sebagai masa pertumbuhan dan
perubahan yang istimewa, dan kita menginvestasikan sesuatu yang terbaik, dalm
memelihara dan mendidik anak kita.
Pembagian anak
seperti anak anak lain seperti umumnya, dan sebagian lagi tdak demikian, kita
sering mengarahkan kepada seorang anak,
akan tetapi para psikolog yang mempelajari perkembangan
seringmempelajarikarakteristik yang sama-sama mempelajari tentang anak-anak
sebagai mana guru yang yang sering mengatur dan mendidik anak-anak dengan usia
yang sama ataupun mirip, setiap manusia menampaki karakteristi yang sama, dan
kemungkinan anda bisa berjalan pada usia kurang lebih 1 tahun/, menggemari
dalam permainan berkhayal sebagai anak, mendapati kosakata yang lebih banyak
dalam tahun-tahun sekolah dasar, dan menjadi mandiri dalam beranjak
remaja.apakah yang di maksud para psikolog ketika ia membicarakan
“perkembangan” seseorang adalah pola perubahan biologis,kognitif, dan
sosioemosional yang di mulai dalam masa pembuahandan pembuahan, meskipun pada
akhirnya pertumbuhan juga melibatkan penurunan fungsi (kematian).
B. PERKEMBANGAN FISIK PADA AWAL MASA KANAK-KANAK
Masa pertumbuhan pada anak berlangsung lambat di bandingkan dengan tingkat pertumbuhan pada bayi, awal masa kanak-kanak adalah masa yang relatif seimbang meskipun terdapat perbedaan musim,bulan juli pada pertengahan desember adalah masa yang terbaik pada anak untuk meningkatkan berat badan dari april sampai pertengahan agustus untuk peningkatan tinggi tubuh
Kotak 5-1 memuat ringkasan aspek-aspek pokok perkembangan fisik. Bandingkan dengan perkembangan yang berlangsung dalam masa lbayi yang tercantum dalam kotak 4-1.
Sekalipun pola perkembangan yang di uraikan dalam kotak 5-1 dapat di ramalkan tetapi terdapat beberapa perubahan individual dalam semua aspek perkembangan fisik. Anak dalamtingkat kecerdasan yang tinggi misalnya, tubuhnya cenderung lebih tinggi pada masaawal kanak-kanak,dari pada merka yang kecerdasanya rata-rata atau di bawah rata-rata dan gigi sementaranya lebih cepat tanggal. Meskipun perbedaan seks tidakmenonjoldalam peningkatan tinggidan berat, tubuh tetapi peengerasan tulang dan lepasnya gigi sementara lebih cepat pada anak perempuan. Dari usia ke usia anak dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi cenderung memperoleh ggizi dan perawatan yang lebih baik sebelum dan sesudah kelhiran,oleh karena itu perkembangan tinggi berat dan otot-otot badan cenderung lebih baik.
C. PERKEMBANGAN FISIK PADA AKHIR MASA KANAK-KANAK
Akhir masa kanak-kanak merupakan periode pertumbuhan yang labat dan
relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira
dua tahun sebelum anak salah seksual menjadi matang, pada saat mana pertumbuhan
berkembang pesat. Kotak 6-1 menunjukan pembagian perubahan fisik penting
sebelum pertumbuhan pubertas mulai trjadi. Di bandingkan dengan perubahan fisik
pada bayi, pada masa awal kanak-kanak, pertumbuhan fisik mengikuti pola yang
dapat di ramalkan meskipun jumlah perubahan dapata terjadi bentuk tubuh
mempengaruhi tinggi dan berat, dalam akhir masa kanak-kanak, anak yang memiliki
bentuk tubuh ektomorfik yang tubuhnya panjang dan langsing dapat di harapkan
tidak seberat anak misomorfik yang mempunyai tubuh lebih berat. Anak yang
berbadan mesomorfik tumbuh lebih cepat dari pada yang ektomorfik atau
endomorfik dan lebih cepat.menjadi pubertas.
D. PERKEMBANGAN KOGNTIF PADA MASA KANAK-KANAK
PERKEMBANGAN
KOGNITIF
|
TEORI VYGOTSKY
|
OTAK
|
TEORI PIAGET
|
Penyair amerika
abad ke 20, mariaane moore, mengatakan bahwa pikiran adalah “sesuatu yang
mempesona” bagaimana sesuatu yang mempesona itu menarik minat para psikolog.
Oleh karena itu, pertama kita akan mengekspolrasi perkembangan otak dan
kemudian beralih dalam kedua kognitif pertama yang membahas perkembangan piaget
dan vygotsky.
1.
Otak
Sampai
saat ini, sedikit yang mengetahui secara pasti tentang bagaimana otak mengalami
perubahan ketika anak-anak berkembang, belum lama ini ilmuan berfikir bahwa gen
menentukan bahwa otak-otak anak, di susun dan tdak seperti kebanyakan sel,
sel-sel di dalam otak yang bertanggung jawab ataspemrosesan informasi, serta
membelahpada masa kanak-kanak, otak seperti apa yang di turunkan oleh anak,
pada dasarnya mereka tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengubahnya, namun,
pandangan ini tampaknya salah.padahal otak mempunyai plastisitas
(kelenturan), atau kemampuan untuk berubah yang tinggi, serta perkembanganya
bergantung pada pengalaman[2].
Pandangan di masa lalu tentang otak,merupakan bagian fakta yang
mengungkapakan bahwa para ilmuan tidak mempunyai teknologi untuk mendeteksi dan
memetakan perubahan yang sensitif di dalam otak,ketika otak berkembang saat
ini, teknik memindaiotak yang canggih memungkinkan deteksi yang lebih baik dari
perubahan ini.
Telah banyak kemajuan dalammemetakanperubahan perkembangan di dalam
otak,meskipun masih banyak yang masih tidakdi ketahui, serta hubunganya dengan
pendidikananak-anak masih sulit untuk di ketahui[3]
a.
Sel
dan bagian otak
Jumlah dan ukuran
ujung saraf otak terus bertambah setidaknya sampai masa remaja, beberapa
pertumbuhan otak juga berhubungan dengan myelinasi-proses pembungkusan
beberapa sel di otak oleh selubung myelin , hal tersebut akan
mencepatkan jalur informasi pada sistem saraf. Myelinasi di usia kurang lebih 4
tahun. Myelinasi di daerah otak penting dalam memfokuskan perhatian masih
berlangsung sampi usia 10 tahun (tanner, 1978) pengaruh proses tersebut pada
pengajaran adalah anak-anak akan kesulitan untuk memfokuskan perhatian dan
mempertahankanya untuk waktu yang sangat lama dalam jangka waktu masa
kanak-kanak awal, , teetapi perhatian mereka akan meningkat ketika mereka
melalui tahun-tahun di sekolah dasar. Proses Myelinasi yang meningkat secara
besar-besaran terjadi bagian depan otak (labus frontalis), tempat
terjadinya penalaran dan pemikiran, selama masih remaja.
b.
Lateralisasi
Laterisasi adalah spesialisasi disetiapbelahan otak, Korteks serebral (tingkat otak yang tertinggi) di bagi menjadi dua bagian, lihat gambar di bawah ini ;
Pada individu-individu pada otak yang utuh terdapat fungsi-fungsi
di belahan area:
1.
Pemrosesan
verbal
Penelitian
yang luas mengenai dua belahan otak, melibatkan bahasa, pada sebagian individu,
bicara dantata bahasa di tempatkan di belahan otak kiri[4],
namun, ini tidak beerarti bahwa pemrosesan bahasa di lakukan di belahan kiri
otak, sebagai contoh memahami aspek-aspek bahasa seperti penggunaan bahasa yang
tepat dalamkonteks yang berbeda, evaluasi,ekspresi, emosional, dalam metafora, bahasa dan rasa humor
melibatkan otak kanan, selain itu ketika anak-anak kehilangan sebagian otak
kiri mereka karena kecelakaan, menderita karena penyakit epilepsi, dan alasan
lain, da banyak kasus otak kanan bisa menyusun ulang bagianya, sendiri untuk
pemrosesan bahasa yang lebih baik[5].
2.
Pemrosesan
nonverbal
Otak kanan biasanya lebih dominan untuk memproses informasi
nonverbal seperti presepsi spesial, pengetahuan visual dan emosi, , sebagai
contoh bagi sebagian besarndividu, otak kanan biasanya bekerja ketika ia
memproses informasi tentangwajah orang-orang,otak kanan juga berperan ketika
orang-orang mengungkapakan emosi atau mengenali emosi orang lain.
2.
Teori
Piaget
Penyair noah perry pernah bertanya “siapakah
yang mengetahui pikiran anak?” tidak ada yang lebih tau dari pada psikolog
swiss yang terkenal,jean peaget (1896-1980)`
A.
Proses
kognitif
Setiap
tahapan piaget berkaitan dengan usia dan berkaitan dengan cara pikir yang
berbeda-beda, piaget mengajukan empat tahapan kognitif
sensorikmotorik,praoperasional, operasional konkret dan operasional formal.
1)
Tahap
sensorimotor (sensorimotor stage)
merupakan
tahap perkembangan kognitif peaget yang pertama, berlangsung dari kelahiran
sampai usia 2 tahun. Dalamtahapini bayi membangun pemahaman tentang dunia
dengan mengoordinasikan pekembangan motori (seperti melihat dan mendengar)
dengan tindakan motorik mereka (menjangkau, menyentuh) oleh karena itu di sebut
sensorimotor, dalam permulaan tahap ini, bayi hanya menunjukan hanya lebih
sekedar pola refleks yang beradaptasi dengan dunia, dalam penghujung tahapa ni
mereka memperlihatkan pola sensorimotorik yang jauh lebih rumit.
2)
Tahap
praoperasional (praoperasional stage)
adalah
tahap kognitif perkembangan peaget yang kedua antara 2 sampai7 tahun.tahap ini
lebih simbolik daripada tahap sensorimotor, tetapi tidak melibatkan pemikiran
operasional. Namun, tahap ini lebih bersifat egosentris dan intuitif dari pada
logis.
3)
Tahap
operasional konkret (concrete operasional stage) ,
merupakan
tahapperkembangan kognitif piaget yang ketiga, berlangsung dari usia sekitar
7-11 tahun. Pemikiran operasional konkret melibatkan penggunaan konsep operasi,
pemikiran yang logis menggantikan pemikiran intuitif, tetapi hanya dalam
situasi yang konkret. Terdapat ketrampilan meengklasifikasikan, tetapi
persoalan yang abstrak tetap tidak terselesaikan.
4)
Tahap
operasional formal (formal operasional
step)
Merupakan
tahap perkembangan kognitif piaget yang ke empat, berlangsung pada umur sekitar
11-15 tahun, individu-individu ini mulai mengambil keputusan berdasarkan
pengalaman nyata dan berpikir lebih abstrak, idealis, dan logis.
4 PERKEMBANGAN KOGNITIF (piaget)
|
|||
Tahap
sensorimotor
|
Tahap
praoperasional
|
Tahap
Operasional konkret
|
Tahap
operasional formal
|
Lahir - 2 tahun
|
Usia 2 – 7 tahun
|
Usia 7 – 11 tahun
|
Usia 11 – 15 sampai dewasa
|
B.
Mengevaluasi
Teori Piaget
Apakah
kontribusi utama piaget? Apakah teoriny bertahan sepanjang waktu?
v
Kontribusi, piaget adalah dewa dalam psikologi
perkembangan, khususnya perkembangan kognitif anak, kita berutang pada teori
utama piaget dalam perkembangan kognitif anak, termasuk asimilasi dan
akomodasi, objek permanensi, egosentrisme, konservasi, dan pemikoran deduktif
hipotesis. Kita juga berutang pada pandangan piagetbersama dengan william james
dan jhon dewey, bahwa anak-anak adalah memiliki pemikiran yang aktif dan
konstruktif, dan kita berutang pada pemikiran piaget bahwa konsep-konsep
tersebut tidak muncul secara tiba-tiba dan menyeluruh, tetapi muncul secara
serangkaian pencapaian parsial yang membawa pada pengalaman yang semakin
komprhensif.
v
Kritik,
teori piaget bukan tanpa kritikan, pertanyaan muncul pada hal-hal berikut :
·
Memperkirakan
kompetensi anak, beberapa
kemampuan kognitif muncul lebih awal di bandingkan pemikiran piaget[6]
sebagai contoh, beberapa aspek dari objek permanensi muncul lebih awaldari yang
di yakini oleh peaget.
· Kemampuan lainya bisa muncul lebih lambat di bandingkan pemikiran
piaget. Banyak remaja masih berfikir dengan cara operasional konkret atau baru
menguasai operasional formal. Bahkan, banyak pemikiran dewasa yang berfikir
tentang operasional formalsecara keseluruhan revisi teoritis. Akhir-akhir ini
lebih banyak menyoroti tentang komperensi teoritis dari bayi dan anak-anak,
serta kekurangan dari kognitif dari remaja dan orang tua. (baner, 2006;keating,
2004).
3.
Teori
Vygotsky
Menurut vygotsky, fugsi-fungsi mental mempunyai hubungan
eksternal atau hubungan sosial. Vygotsky menyatakan bahwa anak-anak
mengembangkan konsep-konsep ang lebih sistematis, logis dan rasional yang
merupakan hsil dari dialog bersama pembimbingnya yang terampil .jadi, dalam
teori vygotsky orang lain dan bahassa memainkan pean kunci dalam memainkan
peran kognitifseorang anak.
a)
Zona
perkembangan proksimal
Keyakinan
vygotsky mengenai pentingnya pengaruh sosial, khususnya pengajaran,pada
perkembangan kognitif ana-anak tercermin pada konsep zona pada zona perkembangan
proksimalnya. Zona perkembangan
proksimal adalah istilah vygotsky untuk kisaran tugas-tugas selalu sulit
saat sang anak melakukanya sendiri, tetapi dapat di pelajari dengan bimbingan
dan bantuan dari orang dwasa dan anak –anak yang terampil.jadi,batasbawah dari
ZPD adalah tingkat ketrampilan yang dapatyang di lkukan oleh anak yang di
lakukanya sendara mandiri. Batas atasnya adalah tingkat tanggung jawab yang dapat diterima anak dengan bantuan
seorang pengajar yang kompeten. Menangkap kemampuan kognitif anak yang
dalamproses kematangan dan hanya dapat di capai dengan bantuan seseorang yang
lebih terampil, vygotsky menamainya sebagai kuncup atau bunga dari
perkembangan, untuk membedakan mereka dari buah dari perkembangan. Yang sudah
di capai oleh anak-anak secara mandiri.
b)
Bahasa dan pikiran
Penggunaan
dialog sebagai alat scaffolding adalah suatu contoh dari peran bahasa
dalam perkembangan anak, menurut vygotsky anak-anak menggunakan
percakapantidakhanya untuk komunikasi sosial, tetapi juga untuk membantu mereka
memecahkan tugas. Vygotsky (1962) lebih percaya bahwa anak-anak menggunakan
bahasa untuk merencanakan, membimbing dan memantau perilaku mereka.penggunaan
bahasa untuk pengaturan diri (self
regulation) inidi namakan private speach .sebagai contoh anak kecil
berbicara keras-keras kepada diri mereka sendiri mengenai hal-hal seperti
mainan mereka dan tugas-tugas yang berusaha mereka selesaikan, jadi ketika
mengerjakan sebuah puzzle, seorang anak mengatakan bahwa potongan ini tidak
cocok, mungkin aku akan mencoba yang itu, beberapa menit kemudian ia mengatakan
ini sulit, bagi piaget, private speach adalah egosentris dan tidak
biasa, tetapi bagi vygotsky, hal ini merupakan alat penting dari pemikiran
selama tahun-tahun selamamasa kanak-kanak awal.
c)
Mengevaluasi
teori vygotsky
Bagaimanakah
teori vygotsky jika dibandingkan dengan teori piaget? Meskipun kedua teori
tersebut merupakan teori kontrutivis. Seorang vygotsky merupakan pendekatan
kontruktivis sosial yang menekankan konteks sosial pembelajaran dan kontruksi
sosial melalui interaksi sosial.
Peralihan konseptual dari piaget ke
vygotsky adalah individual menjadi kaloborasi, interaksi sosial, dan aktivitas
sosiokultural, titik akhir dari perkembangan kognitif dari piaget adlah
pemikiran operasional formal, bagi vygotsky, titik akhirnya dapat berbeda,
tergantung pada ketrampilan mana yang di anggap paling penting bagi suatu
budaya tertentu, bagi paget, anak-anak
mengkontruksi perbedaan melalui interaksi sosial, implikasi teori piaget dalam
pengajaran adalah anak-anak mebutuhkan
dukungan untuk mengeksplorasi dunia mereka dan mendapatkan pengetahuan,
implikasi utama dari teori vygotsky merupakan pengajaran adalah bahwa para
siswa membutuhkan banyak kesempatan untu belajar dari guru dan teman sebaya
yang lebih terampil, dalamteori piaget maupun vygotsky, guru lebih bertindak
sebagai fasilitator dan pembimbing, dari pada sebagai pengarah dan pembentuk
pembelajaran .
E. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PADA ANAK
PERKEMBANGAN
PSIKOSOSIAL
|
PERKEMBANGAN
MORAL
|
DIRI
|
1.
Diri
Menurut
penulis skenario sandiwara itali abad ke-20, ugo betti, ketik anak-anak berkata
aku, mereka mengartikanya sebagai sesuatu yang unik, dengan bingung dengan arti
lain. Para psikolog sering merujuk aku sebagai diri (self). Dua aspek penting
adalah harga diri dan identitas.
a)
Harga diri
Harga
diri merujuk pada individu tentang dirinya sendiri. Harga diri juga bisa di
sebut dengan nilai diri atau citra diri sebagai contoh,seorang anak yang
mempunyai harga diri yang tinggi mungkin merasa bahwa dia tidak hanya orang
biasa, tetapi seorang yang baik.
Perhatian
terhadap harga diri muncul dari harga diri psikoterapi, cari rogres (1961).
Rogres beralasan bahwa alsan utama bagi individu memiliki harga diri yang
rendah adalah karena mereka tidak diberi dukungan emosional dan pengakuan sosial
yang memadai, ia berpikir ketika anak-anak bertambah dewasa mereka di
kata-katai, mereka tidak melakukanya dengan benar jangan lakukan itu, kamu
seharusnya bisa melakukanya lebih baik, tu mengapa kamu begitu bodoh?.
Bagi
banyak siswa, periode rendahnya harga diri bersifat datang dan pergi. Akan
tetapi, bagi beberapa siswa, harga diri yang rendah yang bersifat menetap dapat
berubah menjadi masalah-msalah yang lebih serius. Harga diri yang rendah dan
menetap berhubungan dengan prestasi yang rendah, depresi, gangguan makan, dan
kejahatan (harter, 1999, 2006). Kesseriusan masalah tidak hanya bergntung pada
harga diri yang rendah dari para siswa, tetapi juga pada kondisi lainya. Ketika
harga diri yang rendah bergabung dengan transisi sekolh yang sulit (seperti
transisi ke sekolah menengah pertama) atu masalah keluarga (seperti perceraian)
masalah-masalah siswa dapat menjadi semakin serius.
b)
Perkembangan identitas
Aspek
penting lainya tentang diri (self) adalah identitas. Pada awal bab ini kita
mengetahui bahwa erick erikson (1968) berpendapat bahwa isu yang paling penting
dalam masa remaja melibatkan perkembangan identitas-mencari jawaban untuk
pertanyaan-pertanyaan seperti ini; siapakah aku? Siapakah driku seutuhnya? Apa
yang aku lakukan dengan hidupku?, pertanyaan-pertanyaan yang tidak biasanya di
pikirkan selama masa kanak-kanakmenjadi persoalan yang universal selama
maasa-masa di sekolah menengah atas dan perguruan tinggi (kroger, 2007 ; palf,
2006).
Status
identitas, penelitian asal
canada,james marcia (1980, 1998), menganalisis konsep identitas erikson dan
menyimpulkan bahwa merupakan hal yang penting untuk membedakan antar eksplorasi
dan dan komitmen. Eksplorasi melibatkan pemeriksaan identitas alternatif yang
berarti. Komitmen berarti menunjukan investasi personal dalam sebuah identitas
dan terus berlanjut apaun yang di implikasikan identitas tersebut.
Sejauh
mana eksplorasi dan komitmen individu di gunakan untuk mengklasifikasikan diri
menurut satu dari empat status identitas.
· difusi identitas (identitae diffusion) terjadi ketika
individu belum mengalami krisis (artinya, mereka belum mengeksplorasi
alternatif yang berarti) atau membuat komitmen apapun.mereka tidak hanya ragu
tentang pilihan pekerjaan dan ideologi, tetapi juga kemungkinan besar hanya
menunjukan sedikit minat terhadap hal-hal tersebut.
·
Penutupan
identitas (identitae foreclosure) terjadi ketika individu membuat komitmen,
tetapi belummengalami krisis. Ini sering terjadi ketika orang tua memberikan
komitmen kepada anak mereka yang remaja, lebih sering dalamcara diktator.dalam
keadaan ini, para remaja belummemiliki kesempatan yang cukup untuk
mengeksplorasi pendekatan, ideologi, dan lapangan kerja yang berbeda dengan
cara mereka sendiri.
·
Penangguhan
identitas (identitae achiefement) terjadi ketika individu telah mengalami
krisis dan mmbuat komitmen.
2.
Perkembangan moral
Ketika
anak-anak mengembangkan kesadaran atas diri dan identitas, mereka juga
mengembangkan pengertian akan moralitas. Perkembangan moralitas mempunyai
implikasi penting dalam kelas. Sebagai contoh, kesadran moral yang kuat bisa
meningkatkan kemungkinan bahwa para siswa akan memikirkan perasaan orang
lainatau tidak menyntek dalamujian. Dalam sebuah survey terbaru yang melibatkan
8,600 siswa sekolah menengah atas di US, 70 % mengakui bahwa mereka menyontek
dalam setidaknya satu ujian sekolahdalam tahun ajaran pada saat itu, anak naik
dari 60% pada 1990 , (upfront, 2000) dalam survey ini, hampir 80% mengatakan
mereka pernah berbihong kepada guru setidaknya sekali.
a)
Bidang-bidang
perkembangan moral
Perkembangan moral (moral development) berhubungan dengan peraturan
dan ketentuan dengan interaksi yang pantas
diantara orang orang. Peraturan ini bisa di pelajari dalam 3 bidang,
yaitu kognitif,perilaku, dan emosional
b)
Teori
peaget
(piaget. 1932) memiliki ketertarikan pada
bagaimana para siswa berpikir tentang isu moral ia secara ekstensif
menokservasi dan mewawancarai anak-anak berusia 1-12 tahun. Ia memperhatikan
saat mereka bermain kelereng, berusaha mempelajaricara mereka menggunkan dan
memikirkan peraturan permainan. Ia juga bertanya kepada anak-anak tentang
peraturan etis,menguji mereka tentang
pencurian, kebohongan,hukuman, dan keadilan. Dari hal ini, ia
mendapatkan teori tingkat perkembangan moral.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Perkembangan
adalah suatu masa yang dimana seeorang itu bertambah besar secara fisik,
kognitif ataupun secara psikososial, dari masa perkembangan tersebut kita bisa
memantaunya dari ukuran standar sampai tumbuh menjadi besar, adakalanya
berkembang itu bertambah tinggi atau bertambah besar itu kriteriadari
perkembangan fisik seseorang.
2.
Masa
pertumbuhan pada anak berlangsung lambat di bandingkan dengan tingkat
pertumbuhan pada bayi, awal masa kanak-kanak adalah masa yang relatif seimbang
meskipun terdapat perbedaan musim.
3.
Akhir
masa kanak-kanak merupakan periode pertumbuhan yang labat dan relatif seragam
sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira dua tahun sebelum
anak salah seksual menjadi matang.
4.
Setiap
tahapan piaget berkaitan dengan usia dan berkaitan dengan cara pikir yang
berbeda-beda, piaget mengajukan empat tahapan kognitif
sensorikmotorik,praoperasional, operasional konkret dan operasional formal.
5.
Perkembangan
psikososial pada anak yaitu meliputi diri yang bersangkutan dengan harga diri
seseorang dan tentang perkembangan moral seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi perkembangan.Jakarta: Erlangga.
Santrock, Jhon W. 2009. Psikologi Pendidikan.Jakarta:
Salemba Humanika.
[1] Benson
& yang lain, 2006, ramey, ramey, & lanzi, 2006
[2] Nelson,
thomas, dan dee han, 2006;stettler & yang lain 2006.
[3] Nelson,
thomas, dan dee han, 2006;stettler & yang lain 2006.
[4] Jabbout,
Dkk, 2005; Lohman, Dkk,200,; Wilk,
Dkk,2005.
[5]
Pataraia, dkk 2005.
[6]
Bornstein, arterbery, & mash, 2005; cohen & cashon, 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar