Selasa, 11 April 2017

CARA MUDAH MENGHAFAL NADZOMAN ALFIYYAH IBNU MALIK

Cara Menghafal Alfiyyah Ibnu Malik 

 

Cara mudah menghafal kitab Alfiyah Ibnu Malik? Eumhh..

Kitab Alfiyyah ibnu malik merupakan sebuah kitab fundamental dan fenomenal dalam tatanan kajian ilmu nahwu dan ilmu shorof yang didalamnya berisi nadhoman berjumlah 1002 bait. Pengarang kitab alfiyyah ini yaitu seorang ulama andalusi bernama Syaikh Muhammad bin Abdullah Bin Maalik yang lahir pada tahun 597 H dan wafat tahun 672 H.

Singkat kata. Sebenarnya tujuan saya membuat postingan ini bukan karena saya sudah hafal atau sudah mampu menguasai dan memahami kitab alfiyyah, tetapi tujuan saya memposting tulisan ini adalah dengan harapan agar kita sama-sama saling memberikan ide atau sharing tentang pengalaman dalam proses menghafal kitab Alfiyah. Dan tentunya kita memiliki pengalaman masing-masing tentang cara apa yang cukup mudah yang kita rasakan ketika kita menghafal kitab alfiyyah.

Selaku santri pemula, saya sangat merasakan betapa sulit dan rumitnya dalam proses penghapalan nadhoman alfiyyah ini. Mungkin ini di sebabkan karena kata-kata dalam nadhoman alfiyyah ini yang cukup rumit dan juga banyaknya bait yang harus di hapal sehingga mengakibatkan timbulnya rasa jenuh yang semakin mempersulit proses penghapalan kita.

Namun begitu, kita harus tetap berusaha dan terus mencoba untuk bisa memecahkan segala kesulitan yang kita hadapi. Kita harus yakin bahwa tak ada yang tak penyok bila kita terus memukul. Nah, oleh karena itu saya akan berbagi sedikit pengalaman yang saya rasakan mengenai cara yang nyaman dalam menghapal nadhoman kitab alfiyyah ibnu malik ini. Ya, mudah-mudahan bisa membantu.

Alat dan bahan:
1. Matan kitab yg akan di hapal(usahakan matan yg tulisannya jelas dan ukuran hurufnya besar)
2. Stabilo (2 warna/lebih)
3. Pensil/pulpen
4. Spidol Snowman white board (non permanen)
5. White board (kalau tdk ada, anda bisa menggunakan lakban kardus yg di tempel memanjang pada dinding atau triplek sehingga menjadi sebuah media tulis)

Langkah-langkah pengerjaannya sebagai berikut:
1. Beri nomor pada bait-bait hapalan sesuai dengan jumlah target talaran kita dalam 1 hari. Misal kita menargetkan menghapal 10 bait dalam satu hari, maka kita menomori baitnya dari angka 1 sampai 10 kemudian ulang lagi dari 1 sampai 10 lagi dst.)

2. Coret setiap Bait yang diberi nomor 1 menggunakan salah satu stabilo warna, dan coret lagi bait yang bernomor 5 dgn stabilo warna yg lainnya.

3. Buat garis memanjang menggunakan pensil di bawah bait yg bernomor 10.

4. Pasang whiteboard di dinding kamar atau kobong atau lemari atau dimana saja yang sekiranya akan mudah/sering anda lihat.

5. Tulis bait hapalan yang akan anda hafal pada whiteboad tsb.

Fungsi dan kegunaan:
1. Penggunaan coretan stabilo warna yaitu supaya menimbulkan gambaran pada otak, sehingga otak lebih mudah terangsang.
2. Penggunaan garis pensil sebagai pemisah dan pematok antara target talaran hari ini dan hari berikutnya. Hal Ini dapat membuat kita fokus pada hapalan yg akan kita hapal dalam setiap harinya.
3. Penggunaan nomor untuk memposisikan kedudukan bait pada talaran dalam setiap harinya. Selain itu, nomor ini juga bisa berfungsi sebagai sarana untuk melatih hapalan. Contoh, saya sering menuliskan angka dari 1 smpai 10 secara acak dan seenaknya pada kertas kosong. misalnya 6493152 dan kemudian saya melafalkan hasil hapalan saya sesuai nomor 6,4,9,3,1,5,2 yang saya acak tersebut tanpa melihat matan.
4. Fungsi whiteboard untuk mempermudah proses penghapalan. Sehingga ketika kita sedang tidak membuka matan seperti sedang duduk-duduk santai, atau sedang tiduran, maka kita bisa melihat hapalan lewat whiteboard.

Ada beberapa Saran yg saya dapatkan dari beberapa sumber mengenai hal-hal yg sebaiknya di lakukan saat proses penghapalan. Diantaranya:
1. Diri kita sebaiknya dalam keadaan suci baik dari hadas kecil maupun hadas besar
2. Selalu mengawali menghapal dengan Membaca bismillah dan do'a serta diakhiri dengan membaca hamdallah dan do'a.
3. Sediakan waktu yang tetap untuk menghapal dalam setiap harinya. Misalnya pada pagi hari kita melakukan hapalan selama 2 jam, siang 1 jam, dan sore 2 jam. Kemudian ulangi lagi di hari berikutnya pada waktu yang sama dengan jumlah jam yang sama. Alangkah lebih baik bila waktu yang di gunakan untuk menghapal/belajar yaitu waktu yg seperti yg di cantumkan dalam kitab ta'limul muta'alim.
4. Usahakan menghapal di tempat yang tenang, terhindar dari sesuatu yang dapat menggangu konsentrasi. Bila perlu jauhkan/matikan handphone.
5. Jangan menganggap sulit hapalan, karna hal ini akan menjadikan sebuah sugesti negatif pada diri anda.

Catatan:
semua metode penghapalan hanyalah sebuah alat bantu dalam proses menghapal. Karna sesungguhnya kunci kesuksesan dan keberhasilan tergantung pada diri kita. Sejauh mana kita istiqomah, sejauh mana kita punya keinginan, sejauh mana kita berusaha.

Oleh karena itu, tetap semangat..! Kibarkan bendera islam khususnya di tanah Indonesia, raih cita-cita ulama, mari bersama-sama menjadi next generation of Ulama,

CONTOH WAWANCARA UNTUK OBSERVASI PENELITIAN TENTANG METODE PEMBELAJARAN GURU PAI

BAB I
PENDAHULUAN

  1. A.     Latar Belakang Masalah
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial.[1]
Mengingat betapa urgennya pendidikan agama bagi umatnya, maka peran guru yang profesional sebagai ujung tombak di dunia pendidikan sangat diharapkan untuk dapat  mentransfer ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan agam kepada peserta didiknya dengan berbagai metoda dan teknik. Menyadari betapa pentingnya metode dalam proses pembelajaran maka penyusun ingin membahas sekilas tentang metode-metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Pembahasan dalam makalah ini meliputi pengertian metode pembelajaran, macam-macam metode mengajar dengan kelebihan dan kelamahan masing-masing metode tersebut.
  1. B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, maka perumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Metode apa saja yang bisa digunakan dan efektif dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam?
  2. Apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam tersebut?
    1. C.     Tujuan Pembahasan
Berdasarkan uraian perumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Untuk mengetahui metode apa saja yang bisa digunakan dan efektif dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam; dan
  2. Untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam tersebut.




BAB II
PEMBAHASAN

  1. A.     Pengertian Metode Pembelajaran
Secara etimologi, metode dalam bahasa arab di kenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah strategi yang di persiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pekerjaan atau pendidikan, maka metode itu harus diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan baik.[2] Sedangkan secara terminologi, para ahli mendefinisikan metode sebagai berikut:
  1. Hasan Langgulung, mendefinisikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus di lalui untuk mencapai tujuan pendidikan.
  2. Abd. Al-Rahman Ghunaimah, mendefinisikan bahwa metode adalah cara-cara yang praktis dalam mencapai tujuan pengajaran.
  3. Ahmad Tafsir, mendefinisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang penting tepat dan cepat dalam mengajarkan mata pelajaran.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat di simpulkan bahwa metode adalah seperangkat cara, jalan dan tehnik yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu yang di rumuskan dalam silabi mata pelajaran.[3]
Dalam pandangan filosofis pendidikan, metode merupakan alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, alat itu mempunyai fungsi ganda, yaitu bersifat polipragmatis dan monopragmatis. Polipragmatis, bilamana metode mengandung kegunaan yang serba ganda (multypurpose), misalnya suatu metode tertentu pada suatu situasi kondisi tertentu dapat digunakan untuk membangun atau memperbaiki sesuatu. Kegunaannya dapat tergantung pada si pemakai atau pada corak, bentuk, dan kemampuan metode  sebagai alat. sedangkan monopragmatis, bilamana metode mengandung satu macam kegunaan untuk satu macam tujuan.
Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran. Oleh karena itu, metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan (setting) dimana pengajaran berlangsung. Penggunaan atau pemilihan suatu metode mengajar di sebabkan oleh adanya beberapa faktor yang harus dipertimbangkan antara lain: tujuan, karakteristik siswa, situasi, kondisi, kemampuan pribadi guru, sarana dan prasarana.[4]
Secara garis besar metode mengajar dapat di klasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu :
  1. Metode mengajar konvensional, yaitu metode mengajar yang lazim dipakai oleh guru atau disebut metode tradisional.
  2. Metode mengajar inkonvesional, yaitu suatu teknik mengajar yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum, seperti mengajar dengan modul, pengajaran berprogram, machine unit, masih merupakan metode yang baru dikembangkan dan diterapkan di sekolah tertentu yang mempunyai peralatan dan media yang lengkap serta guru-guru yang ahli menanganinya.
  3. B.     Macam-macam Metode Pembelajaran
Adapun metode-metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. 1.      Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh guru di muka kelas. Peran seorang murid disini sebagai penerima pesan, mendengar memperhatikan, dan mencatat keterangan-keterangan guru. Metode ini layak dipakai guru bila pesan yang disampaikan berupa informasi, jumlah siswa terlalu banyak, dan guru adalah seorang pembicara yang baik.
Kelebihan : penggunaan waktu yang efisien dan pesan yang disampaikan dapat sebanyak-banyaknya, pengorganisasian kelas lebih sederhana, dapat memberikan motivasi terhadap siswa dalam belajar, fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan.
Kelemahan : guru seringkali mengalami kesulitan dalam mengukur pemahaman siswa, siswa cenderunng bersifat pasif dan sering keliru dalam menyimpulkan penjelasan guru, menimbulkan rasa pemaksaan pada siswa, cenderung membosankan dan perhatian siswa berkurang.
  1. 2.      Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua individu atau lebih, berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan, saling tukar informasi, saling mempertahankan pendapat dan memecahkan sebuah masalah tertentu.
Kelebihan : suasana kelas lebih hidup, dapat menaikkan prestasi kepribadian individu, kesimpulan hasil diskusi mudah dipahami siswa, siswa belajar untuk mematuhi peraturan-peraturan dan tata tertib dalam musyawarah.
Kelemahan : siswa ada yang tidak aktif, sulit menduga hasil yang dicapai, siswa mengalami kesulitan mengeluarkan ide-ide atau pendapat mereka secara ilmiah dan sistematis.
Untuk mengatasi kelemahan dan segi negatif dari metode ini: pimpinan diskusi diberikan kepada murid dan diatur secara bergiliran, guru mengusahakan seluruh siswa agar berpartisipasi dalam diskusi, mengusahakan supaya semua siswa mendapat giliran berbicara, sementara siswa yang lain belajar mendengarkan pendapat temannya, mengoptimalkan waktu yang ada untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Ada beberapa jenis diskusi yang dilakukan oleh guru dalam membimbing belajar siswa antara lain :
a)      Whole Group, yaitu bentuk diskusi kelas dimana para pesertanya duduk setengah lingkaran, guru bertindak sebagai pemimpin dan topiknya telah direncanakan.
b)      Diskusi kelompok, yaitu diskusi yang biasanya terdiri dari kelompok kecil (4-6) orang peserta, dan juga diskusi kelompok besar terdiri (7-15) anggota. Dalam diskusi tersebut dibahas tentang suatu topik tertentu dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris.
c)      Buzz Group, yaitu biasanya dibagi-bagi menjadi kelompok kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang peserta. Tempat duduk diatur sedemikian rupa agar para siswa dapat bertukar pikiran dan bertatap muka dengan mudah. Diskusi ini biasanya diadakan ditengah-tengah pelajaran atau diakhir pelajaran dengan maksud memperjelas dan mempertajam bahan pelajaran.
d)      Panel, yaitu bentuk diskusi yang terdiri dari 3-6 orang peserta untuk mendiskusikan suatau topik tertentu dan duduk dalam bentuk seni melingkar yang dipimpin oleh moderator.
e)      Syindicate group, yaitu bentuk diskusi ini kelas dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 peserta, masing-masing kelompok mengerjakan tugas-tugas tertentu atau tugas yang bersifat komplementer.
f)        Symposium, yaitu dalam diskusi ini biasanya terdiri dari pembawa makalah, moderator, dan notulis, serta beberapa peserta symposium.
g)      Informal debate, yaitu biasanya bentuk diskusi ini kelas dibagi menjadi dua tim yang agak seimbang besarnya dan mendiskusikan subjek yang cocok untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan peraturan perdebatan formal.
h)      Fish bowl, yaitu diskusi ini tempat duduk diatur setengah melingkar dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok  diskusi yang seolah-olah melihat ikan yang berada di dalam mangkok.
i)        Brain storming, yaitu biasanya terdiri dari delapan sampai dua belas orang peserta, setiap anggota kelompok diharapkan menyumbang ide dalam pemecahan masalah. Hasil yang diinginkan adalah menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya diri dalam upaya mengembangkan ide-ide yang ditemukan atau dianggap benar.[5]
  1. 3.      Metode Tanya Jawab
Yaitu penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab atau penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada murid atau dapat juga dari murid kepada guru.
Kelebihan : situasi kelas akan hidup karena anak-anak aktif berfikir dan menyampaikan buah fikiran, melatih agar anak berani mengungkapkan pendapatnya dengan lisan, timbulnya perbedaan pendapat diantara anak didik akan menghangatkan proses diskusi dengan lisan secara teratur, mendorong murid lebih aktif dan sungguh-sungguh, merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya fikir, mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
Kelemahan : memakan waktu lama, siswa merasa takut apabila guru kurang mampu mendorong siswanya untuk berani menciptakan suasana yang santai dan bersahabat, tidak mudah membuat pertanyaan sesuai dengan tingkat berfikir siswa.
  1. 4.      Metode Pembiasan
Yaitu sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan agama Islam. Contohnya ayat pengharaman khomar.
Kelebihan : tidak hanya berkaitan lahiriyah tetapi berhubungan aspek batiniyah. Metode ini tercatat sebagai metode paling berhasil dalam pembentukan kepribadian anak didik.
Kelemahan : membutuhkan tenaga pendidik yang bener-benar dapat dijadikan sebagai contoh.
  1. 5.      Metode Keteladanan
Yaitu hal-hal yang dapat ditiru atau di contoh oleh seseorang dari orang lain, namun keteladanan yang dimaksud disini adalah keteladanan yang dapat dijadikan sebagai alat pendidikan islam, yaitu keteladanan yang baik, sesuai dengan pengertian uswah dalam ayat alqur’an.
Kelebihan : memudahkan anak didik dalam menerapkan ilmu yang dipelajarinya, memudahkan guru mengevaluasi hasil belajar, mendorong guru akan selalu berbuat baik, tercipta situasi yang baik dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Kelemahan : figur guru yang kurang baik cenderung akan ditiru oleh anak didiknya, jika teori tanpa praktek akan menimbulkan verbalisme.
  1. 6.      Metode Pemberian Ganjaran
Yaitu pemberian ganjaran yang baik terhadap perilaku baik anak didik. Macam-macam ganjaran : pujian yang indah, imbalan materi/hadiah, doa, tanda penghargaan, wasiat pada orang tua.
Kelebihan : memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap jiwa anak didik, menjadi pendorong bagi anak-anak didik lainnya untuk mengikuti anak yang memperoleh pujian dari gurunya.
Kelemahan : dapat menimbulkan dampak negatif apabila guru melakukan secara berlebihan, umumnya “ganjaran” membutuhkan alat tertentu serta membutuhkan biaya.[6]
  1. 7.      Metode Pemberian Hukuman
Metode ini kebalikan dari metode pemberian ganjaran yang mana kelebihan dan kekuragannya hampir sama. Metode ini adalah jalan terakhir dalam proses pendidikan.
  1. 8.      Metode Sorogan
Inti metode ini adalah berlangsungnya proses belajar mengajar secara face to face, antara guru dan murid.
Kelebihan : guru secara pasti mengetahui secara pasti kualitas anak didiknya, bagi murid yang IQ-nya tinggi akan cepat menyelesaikan pelajaran, mendapatkan penjelasan yang pasti dari seorang guru.
Kelemahan : membutuhkan waktu yang sangat bnyak.
  1. 9.      Metode Bandongan
Menurut Zamarkhasy Dhofier, yaitu sekelompok murid mendengarkan seorang guru yang membaca, menerangkan dan sering kali mengulas buku-buu Islam dalam bahasa Arab.
Keunggulannya hampir sama dengan metode ceramah : lebih cepat dan praktis.
Kelemahannya: metode ini dianggap lamban dan tradisional. Biasanya masih digunakan pada pondok-pondok pesantren salaf.
  1. 10.  Metode Muzakarah
Yaitu suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan bahan pelajaran dengan jalan mengadakan pertemuan ilmiah yang secara khusus membahas persoalan yang bersifat keagamaan, nama lainnya majmaal al-buhust. Mudzakarah dibedakan menjadi 2, yaitu: 1). Mudzakarah yang diselenggarakan oleh sesama santri untuk membahas suatu masalah, 2). Mudzakarah yang dipimpin oleh seorang kyai, dimana hasil mudzakarah diajukan untuk dibahas dan dinilai dalam suatu seminar.
  1. 11.  Metode Kisah
Yaitu suatu cara dalam menyampaikan suatu materi pelajaran dengan menuturkan materi pelajaran dengan menuturkan secara kronologis tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan belaka. Metode kisah didunia pendidikan yang tidak diragukan kebenarannya adalah “Qur’ani dan kisah Nabi”.
  1. 12.  Metode Pemberian Tugas
Dimana guru memberikan sejumlah tugas terhadap murid-muridnya untuk mempelajari sesuatu, kemudian mereka disuruh untuk mempertanggung jawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru bisa berbentuk memperbaiki, memperdalam, mengecek, mencari informasi, atau menghafal pelajaran. Metode ini mempunyai 3 fase, yaitu: 1). Fase pemberian tugas, 2). Fase pelaksanaan tugas, 3). Fase pertanggungjawaban tugas.[7]
  1. 13.  Metode Karya Wisata
Yaitu suatu metode mengajar dimana siswa dan guru pergi meninggakan sekolah menuju suatu tempat untuk menyelidiki atau mempelajari hal-hal tertentu.
  1. 14.  Metode Eksperimen
Menurut Zakiyah Daradjat, metode percobaan yang biasanya dilakukan dalam mata pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Departemen Agama yaitu praktek pengajaran yang melibatkan anak didik pada pekerjan akademis, pelatihan dan pemecahan masalah.
  1. 15.  Metode Latihan
Menurut Zuhairini, yaitu suatu metode dalam pengajaran dengan jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan atau biasa disebut dengan ulangan.
  1. 16.  Metode Sosio-drama
Yaitu suatu metode mengajar dimana guru memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu, seperti yang terdapat dalam masyarakat sosial. Tujuannya adalah agar siswa menghayati dan menghargai perasaan orang lain, membagi tanggung jawab dalam kelompok, merangsang siswa berpikir dan memecahkan masalah.
  1. 17.  Metode Simulasi
Yaitu penekanan dalam metode simulasi adalah pada kemampuan siswa untuk berimitasi sesuai dengan objek yang diperankan. Dan pada titik finalnya siswa mampu untuk mendapatkan kecakapan bersikap dan bertindak sesuai dengan situasi yang sebenarnya.
  1. 18.  Metode Kerja Lapangan
Yaitu suatu cara mengajar yang bertujuan memberikan pengalaman kerja nyata bagi anak didik diluar kelas (dimana saja bisa). Metode ini hakikatnya merupakan penyempurnaan dari metode kerja kelompok, karya wisata, dan eksperimen, bahkan tanya-jawab.
  1. 19.  Metode Demonstrasi
Yaitu metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu kepada siswa. Dapat digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran fikih. Langkah-langkah penerapan metode demonstrasi: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
  1. 20.  Metode Kerja Kelompok
Istilah kerja kelompok mengandung arti bahwa siswa-siswa dalam suatu kelas dibagi kedalam beberapa kelompok besar maupun kecil yang didasarkan atas prinsip untuk mencapai tujuan bersama. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalm pelaksanaan metode kerja kelompok, yaitu:
a)      menentukan kelompok;
b)      pemberian tugas-tugas kepada kelompok;
c)      pengerjaan tugas pada masing-masing kelompok, dan
d)      penilaian.
Kelebihan : melatih dan menumbuhkan rasa kebersamaan dan toleransi, adanya kerjasama yang saling menguntungkan antara individu dalam kelompok, menumbuhkan rasa ingin maju dan persaingan yang sehat.
Kelemahan : memerlukan persiapan yang agak rumit, harus diawasi guru dengan ketat agar tidak timbul persaingan ynag tidak sehat, sifat dan kemampuan individu akan terabaikan, jika juga tidak dibatasi waktu tertentu, maka akan cenderung terabaikan.[8] (Arief, Armai. 2002).




BAB III
PENUTUP

  1. A.     Kesimpulan
Metode pengajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu prosess belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran.  Secara garis besar metode mengajar dapat di klaifikasikan menjadi 2 bagian : metode mengajar konvensional dan metode mengajar inkonvesional.
Metode-metode mengajar yang ada antara lain: metode pembiasaan,metode keteladanan, pemberian ganjaran, metode pemberian hukuman,metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode sorogan, metode bandonngan, metode mudzakarah, metode kisah, metode pemberian tugas, metode karya wisata, metode ekperimen, metode latihan, metode sosiodrama, metode simulasi, metode kerja lapangan, metode simulasi, metode kerja lapangan, metode demonstasi, metode kerja kelompok.
  1. B.     Saran
  2. Seyogyanya setiap guru/ustadz bisa mempergunakan metode dan media yang sesuai dengan pokok bahasan, sehingga efektivitasnya optimal;
  3. Untuk menyelenggarakan metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam tertentu, terkadang membutuhkan media-media yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu, sehingga sebaiknya seluruh proses kegiatan pembelajaran dengan segala perlengkapannya dipersiapkan dan direncanakan dengan sebaik-baiknya;
  4. Pendidikan Agama Islam merupakan sarana yang sangat baik untuk membentuk akhlakul karimah, sehingga sangat penting bagi guru dan seluruh elemen yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan tersebut untuk bisa menjadi tauladan baik bagi peserta didiknya.



DAFTAR PUSTAKA


Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Press.
Kasbollah, K. 1993. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Inggris I (Teaching Learning Strategy). Malang : IKIP Malang.
Muhammad Siddik, Metode dan Teknik Mengajar dalam Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas, Online, http://sumut.kemenag.go.id, diakses pada 30/09/2012.
Usman, Basrudin M. 2004. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta : Ciputat Press.


[1] Muhammad Siddik, Metode dan Teknik Mengajar dalam Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas, Online, http://sumut.kemenag.go.id, diakses pada 30/09/2012.
[2] Basrudin M. Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta : Ciputat Press,  2004), hal. 3.
[3] Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat Press, 2002), hal. 5.
[4] Basrudin M. Usman, Op.Cit, hal. 4.
[5] K. Kasbollah, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Inggris I (Teaching Learning Strategy), (Malang : IKIP Malang, 1993), hal. 23.
[6] Armai Arief, Op. Cit., hal. 54.
[7] Basrudin M. Usman, Op. Cit., hal. 27.
[8] Armai Arief, Opt. Cit., hal. 23.

Jumat, 07 April 2017

CONTOH RPP TA'LIM VIII SEMESTER 2



RENCANA PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN

MTs                             :  MTS DARUL ULUM
Mata Pelajaran             :  TA’LIMUL MUTA’ALIM
Kelas / Semester          :  VIII / 2
Standar Kompetensi    : 3. Memahami perlunya biaya dimasa belajar dan perlunya ketrampilan
Kompetensi Dasar       : 3.1. Memahami perlunya biaya dimasa belajar
Indikator                                  :
1.        Menyebutkan perlunya biaya dimasa belajar
2.        Mengemukakan kisah seorang ulama’ yang berhasil walaupun dimasa belajarnya sambil mencari nafkah
 Alokasi                       : 2 jam pelajaran ( 2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran          :
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :
1.        Menyebutkan perlunya biaya dimasa belajar
2.        Mengemukakan kisah seorang ulama’ yang berhasil walaupun dimasa belajarnya sambil mencari nafkah
B. Materi Pembelajaran            :
1.     Perlunya biaya dimasa belajar
2.        Kisah seorang ulama’ yang berhasil walaupun dimasa belajarnya sambil mencari nafkah
C. Metode Pengajaran  :
1.                              Ceramah bervariasi
2.                              Diskusi
3.                              Tanya Jawab
4.                              Membaca
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran    :
1.   Pertemuan I    
             Materi : - Perlunya biaya dimasa belajar
      a. Pendahuluan            :
1.      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
2.      Motivasi dengan beberapa pertanyaan misalnya          :
-          Mengapa kita harus mengerti perlunya biaya  dalam menuntut ilmu?
-          Sebutkan manfaat biaya dalam menuntut ilmu?
b. Kegiatan Inti.
1.      Guru meminta siswa untuk membaca.
2.      Siswa menyebutkan manfaat  perlunya biaya dalam menuntut ilmu
3.      Siswa menyimpulkan kegiatan guru.
4.      Guru memberikan pertanyaan pada siswa dengan berdiskusi interaktif.
c. Penutup
1.      Membuat kesimpulan.
2.      Melakukan tes yang berhubungan dengan materi.
3.      Memberi tugas individu agar siswa menyebutkan manfaat  perlunya biaya dalam menuntut ilmu, lewat buku ta’lim maupun buku lain.

2.   Pertemuan II   
Materi        : - Kisah seorang ulama’ yang berhasil walaupun dimasa belajarnya sambil mencari   
                        nafkah
      a. Pendahuluan            :
1.      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
2.      Motivasi dengan beberapa pertanyaan misalnya          :
                          Ceritakan kembali Kisah seorang ulama’ yang berhasil walaupun dimasa belajarnya
                          sambil mencari nafkah
b. Kegiatan Inti.
1.      Guru meminta siswa untuk membaca buku ta’lim
2.      Siswa menceritakan kembali Kisah seorang ulama’ yang berhasil walaupun dimasa belajarnya sambil mencari nafkah
3.      Secara bergantian siswa menceritakan kembali Kisah seorang ulama’ yang berhasil walaupun dimasa belajarnya sambil mencari nafkah
4.      Secara kelompok siswa membuat kesimpulan tentang Kisah seorang ulama’ yang berhasil walaupun dimasa belajarnya sambil mencari nafkah
c. Penutup
1.      Melakukan tes yang berhubungan dengan materi di atas.
2.      Memberi tugas individu .
E. Sumber Belajar        ;
1.      Buku
-  Buku Ta’limul Muta’alim
-  Buku Akhlaq Lil Baniin
-  Buku Washoya
2.      Guru
3.      Otrans Media.com.
4.      Gambar-gambar
5.      CD
F. Penilaian Hasil Belajar         :
      1. Tehnik
a.       tes lisan
b.      tes tertulis
c.       penugasan
d.      diskusi
      2. Bentuk Instrumen
a.       daftar pertanyaan
b.      tes isian singkat
c.       tes pilihan ganda
d.      tes uraian
e.       pekerjaan rumah
f.       bagan rangkuman
g.       lembar diskusi

Demak, 15 Juli 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                                        Guru Mapel




MUSTAFID.SPd.i                                                        MOH. SAHID 

RENCANA PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN

MTs                             :  MTS DARUL ULUM
Mata Pelajaran             :  TA’LIMUL MUTA’ALIM
Kelas / Semester          :   VIII / 2
Standar Kompetensi     : 3. Memahami perlunya biaya dimasa belajar dan perlunya ketrampilan
Kompetensi Dasar       : 3.2. Memahami perlunya pengorbanan harta di waktu belajar
.
Indikator                      :  1. Mengemukakan perlunya pengorbanan harta di waktu belajar.
               2.Mengemukakan kisah seorang ulama yang rela mengorbankan seluruh       hartanya demi ilmu

Alokasi                        :   2   jam pelajaran ( 2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran          :
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :
1.      Mengemukakan perlunya pengorbanan harta di waktu belajar.
2.      Mengemukakan kisah seorang ulama yang rela mengorbankan seluruh    hartanya demi ilmu
B. Materi Pembelajaran            :
Perlunya cita-cita luhur dan usaha maksimal
C. Metode Pengajaran  :
1.                              Ceramah bervariasi
2.                              Diskusi
3.                              Tanya Jawab
4.                              Membaca
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran    :
1.   Pertemuan I
            Materi  : - 1. Mengemukakan perlunya pengorbanan harta di waktu belajar.
a. Pendahuluan            :
1.      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
2.      Motivasi dengan mengajukan pertanyaan :
-          Apa manfaat pengorbanan harta di waktu belajar?
3. Apersepsi : Sebutkan 2 aplikasi pengorbnan harta di waktu belajar!.
b. Kegiatan Inti.
1.      Guru menyajikan buku ta’lim.
2.      Siswa membaca buku ta’lim.
3.      Membentuk kelompok diskusi a “ 4 kelompok.
4.      Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
5.      Siswa mengumpulkan hasil diskusi.
6.      Guru menyimpulkan.
7.      Siswa menulis hasil kesimpulan dari guru.
c. Penutup
1.      Melakukan post test.
2.      Memberi tugas.
2.   Pertemuan II
      Materi  : - Mengemukakan kisah seorang ulama yang rela mengorbankan seluruh    hartanya demi ilmu             
a. Pendahuluan            :
1.      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
2.     Motivasi dengan mengajukan pertanyaan :
Bagaimana Kisah seorang ulama yang rela mengorbankan seluruh    hartanya demi ilmu               
3. Apersepsi          : Sebutkan 2 aplikasi rela mengorbankan harta  dalam menuntut ilmu.
b. Kegiatan Inti.
1.        Guru menyajikan buku ta’lim.
       2.    Siswa membaca buku ta’lim.
3.        Membentuk kelompok diskusi a “ 4 kelompok.
4.        Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
5.        Siswa mengumpulkan hasil diskusi.
6.        Guru menyimpulkan.
7.        Siswa menulis hasil kesimpulan dari guru.
c. Penutup
1.      Melakukan post test.
2.      Memberi tugas.
E. Sumber Belajar       
1.                                                 Buku
-          Buku Ta’limul muta’alim
-          Buku Washoya,Akhlaqul lilBanin
2. Guru
3. Otrans.media.com
4. Gambar-gambar

F. Penilaian Hasil Belajar         :
      1. Tehnik
a.       tes lisan
b.      tes tertulis
c.       penugasan
d.      diskusi
      2. Bentuk Instrumen
a.       daftar pertanyaan
b.      tes isian singkat
c.       tes pilihan ganda
d.      tes uraian
e.       pekerjaan rumah
f.       lembar diskusi

Demak, 15 Juli 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                                        Guru Mapel





MUSTAFID,SPd.i                                                        MOH. SAHID

RENCANA PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN


MTs                             :  MTS DARUL ULUM
Mata Pelajaran             :  TA’LIMUL MUTA’ALIM
Kelas / Semester          :  VIII / 2
Standar Kompetensi     : 3. Memahami perlunya biaya dimasa belajar dan perlunya ketrampilan
Kompetensi Dasar       : 3.3. Memahami perlunya ketrampilan
Indikator                      :
·         Mengemukakan pentingnya ketrampilan bagi seseorang
Alokasi                        : 2 jam pelajaran ( 2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran          :
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :
·         Mengemukakan pentingnya ketrampilan bagi seseorang
B. Materi Pembelajaran            :
Sebab-sebab kemalasan dan cara mengantisipasinya
C. Metode Pengajaran  :
1.                              Ceramah bervariasi
2.                              Diskusi
3.                              Tanya Jawab
4.                              Membaca
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran    :
1.   Pertemuan I
             Materi : - Perlunya ketrampilan bagi seseorang
                 
a. Pendahuluan            :
1.      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
2.      Motivasi dengan mengajukan pertanyaan, misalnya :
-          Apa yang kamu ketahui tentang ketrampilan bagi seseorang?
-          Sebutkan 3 contoh ketrampilan ?.
b. Kegiatan Inti.
1.      Guru minta siswa untuk membaca materi ta’limul muta’alim.
2.      Siswa menyebutkan contoh ketrampilan
3.      Guru menjelaskan manfaat ketrampilan bagi seseorang.
4.      Siswa menyimpulkan penjelasan guru.
5.      Guru memberikan pertanyaan pada siswa dengan berdiskusi interaktif.
c. Penutup
1.      membuat kesimpulan bersama-sama dari hasil diskusi.
2.      melakukan tes/pertanyaan yang berhubungan dengan materi di atas.
3.    memberikan tugas individu yang terkait dengan contoh ketrampilan dan manfaatnya.
2.   Pertemuan II.  
            Materi  : - Perlunya ketrampilan bagi seseorang
                 

a. Pendahuluan            :
1.      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
  1. Motivasi dengan mengajukan pertanyaan, misalnya :
-          Apa yang kamu ketahui tentang ketrampilan bagi seseorang?
-          Sebutkan 3 contoh ketrampilan ?.
b. Kegiatan Inti.
3.      Guru minta siswa untuk membaca materi ta’limul muta’alim.
  1. Siswa menyebutkan contoh ketrampilan
  2. Guru menjelaskan manfaat ketrampilan bagi seseorang.
  3. Siswa menyimpulkan penjelasan guru.
  4. Guru memberikan pertanyaan pada siswa dengan berdiskusi interaktif.
c. Penutup
1.    membuat kesimpulan bersama-sama dari hasil diskusi.
2.    melakukan tes/pertanyaan yang berhubungan dengan materi di atas.
3.    memberikan tugas individu yang terkait dengan contoh ketrampilan dan manfaatnya.
E. Sumber Belajar        ;
1.      Buku
a.    Buku Ta’limul muta’alim
b.    Buku Washoya,Akhlaqul lilBanin
2. Guru
3. Otrans.media.com
4. Gambar-gambar

F. Penilaian Hasil Belajar         :
      1. Tehnik
a.       tes lisan
b.      tes tertulis
c.       penugasan
d.      diskusi
      2. Bentuk Instrumen
a.       daftar pertanyaan
b.      tes isian singkat
c.       tes pilihan ganda
d.      tes uraian
e.       pekerjaan rumah
f.       lembar diskusi


Demak, 15 Juli 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                                        Guru Mapel







MUSTAFID,SPd.i                                                        MOH. SAHID


RENCANA PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN


MTs                             :  MTS DARUL ULUM
Mata Pelajaran             :  TA’LIMUL MUTA’ALIM
Kelas / Semester          :  VIII / 2
Standar Kompetensi     : 4. Memahami perlunya tawakal bagi seorang siswa.
Kompetensi Dasar       : 4.1.Menjelaskan bahwa pelajar tidak boleh terpengaruh dengan urusan duniawi..
Indikator                      :
1.    Menyebutkan bahwa pelajar tidak boleh terpengaruh dengan urusan duniawi.
Alokasi                        :   2 jam pelajaran ( 2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran          :
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :
1.      Menyebutkan bahwa pelajar tidak boleh terpengaruh dengan urusan duniawi.
 B. Materi Pembelajaran           :
1.  Pelajar tidak boleh terpengaruh dengan urusan duniawi.
C. Metode Pengajaran  :
1.      Ceramah bervariasi
2.      Diskusi
3.      Tanya Jawab
4.      Membaca
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran    :
1.   Pertemuan I
Materi  : -   bahwa pelajar tidak boleh terpengaruh dengan urusan duniawi.
a. Pendahuluan            :
1.      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
2.      Motivasi dengan mengajukan pertanyaan :
Mengapa pelajar tidak boleh terpengaruh dengan urusan duniawi?.
      3.   Apersepsi         : Sebutkan 3 alasan mengapa  pelajar tidak boleh terpengaruh dengan urusan duniawi.
b. Kegiatan Inti.
1.    Guru menyajikan buku ta’lim.
2.    Siswa membaca buku ta’lim.
3.    Membentuk kelompok diskusi a “ 4 kelompok.
4.    Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
5.    Siswa mengumpulkan hasil diskusi.
6.    Guru menyimpulkan.
7.    Siswa menulis hasil kesimpulan dari guru.
c. Penutup
1.      Melakukan post test.
2.      Memberi tugas.


2.   Pertemuan II
Materi  : -   bahwa pelajar tidak boleh terpengaruh dengan urusan duniawi.
a. Pendahuluan            :
1.      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
2.      Motivasi dengan mengajukan pertanyaan :
Mengapa pelajar tidak boleh terpengaruh dengan urusan duniawi?.
       3. Apersepsi          : Sebutkan 3 alasan mengapa  pelajar tidak boleh terpengaruh dengan urusan duniawi.
b. Kegiatan Inti.
1.      Guru menyajikan buku ta’lim.
2.      Siswa membaca buku ta’lim.
3.      Membentuk kelompok diskusi a “ 4 kelompok.
4.         Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
5.         Siswa mengumpulkan hasil diskusi.
6.         Guru menyimpulkan.
7.    Siswa menulis hasil kesimpulan dari guru.
c. Penutup
1.      Melakukan post test.
2.      Memberi tugas.

E. Sumber Belajar       
1.    Buku
Buku Ta’limul muta’alim
Buku Washoya,Akhlaqul lilBanin
2. Guru
3. Otrans.media.com
4. Gambar-gambar

F. Penilaian Hasil Belajar         :
      1. Tehnik
tes lisan
tes tertulis
penugasan
diskusi
      2. Bentuk Instrumen
daftar pertanyaan
tes isian singkat
tes pilihan ganda
tes uraian
pekerjaan rumah
lembar diskusi

Demak, 15 Juli 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                                        Guru Mapel






MUSTAFID,SPd.i                                                        MOH. SAHID
RENCANA PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN


MTs                             :  MTS DARUL ULUM
Mata Pelajaran             :  TA’LIMUL MUTA’ALIM
Kelas / Semester          :   VIII / 2
Standar Kompetensi     : 4. Memahami perlunya tawakal bagi seorang siswa.                                     
Kompetensi Dasar       : 4.2.Menjelaskan perlunya hidup dengan prihatin bagi pelajar.

Indikator                      :1. Mengemukakan bahwa pelajar harus prihatin.
                                     2.Menyebutkan bahwa pelajar harus berani menghadapi kesulitan dan kepayahan.
Alokasi                        :2  jam pelajaran ( 2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran          :
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :
                       1. Mengemukakan bahwa pelajar harus prihatin.
                          2.Menyebutkan bahwa pelajar harus berani menghadapi kesulitan dan kepayahan.
 B. Materi Pembelajaran        :
                      1.  Bahwa pelajar harus prihatin.
                       2. Bahwa pelajar harus berani menghadapi kesulitan dan kepayahan.
C. Metode Pengajaran  :
1.      Ceramah bervariasi
2.      Diskusi
3.      Tanya Jawab
4.      Membaca
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran    :
1.   Pertemuan I
            Materi  : - 1. Bahwa pelajar harus prihatin.
      a. Pendahuluan            :
1.      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
2.      Motivasi dengan mengajukan pertanyaan :
a.       Mengapa seorang pelajar harus prihatin dalam menuntut ilmu?.
3. Apersepsi           : Sebutkan  alas an pelajar harus prihatin dalam menuntut ilmu.
b. Kegiatan Inti.
1.      Guru menyajikan buku ta’lim.
2.      Siswa membaca buku ta’lim.
3.      Membentuk kelompok diskusi a “ 4 kelompok.
4.      Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
5.      Siswa mengumpulkan hasil diskusi.
6.      Guru menyimpulkan.
7.      Siswa menulis hasil kesimpulan dari guru.
c. Penutup
1.      Melakukan post test.
2.      Memberi tugas.
1.   Pertemuan II
            Materi  : - 2. Bahwa pelajar harus berani menghadapi kesulitan dan kepayahan.
     
a. Pendahuluan            :
3.      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
4.      Motivasi dengan mengajukan pertanyaan :
b.      Mengapa seorang pelajar harus berani menghadapi kesulitan dan kepayahandalam menuntut ilmu?.
3. Apersepsi           : Sebutkan  alas an seorang pelajar harus berani menghadapi kesulitan dan kepayahandalam menuntut ilmu .
b. Kegiatan Inti.
8.      Guru menyajikan buku ta’lim.
9.      Siswa membaca buku ta’lim.
10.  Membentuk kelompok diskusi a “ 4 kelompok.
11.  Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
12.  Siswa mengumpulkan hasil diskusi.
13.  Guru menyimpulkan.
14.  Siswa menulis hasil kesimpulan dari guru.
c. Penutup
3.      Melakukan post test.
4.      Memberi tugas.


E. Sumber Belajar       
1.                               Buku
Buku Ta’limul muta’alim
Buku Washoya,Akhlaqul lilBanin
2. Guru
3. Otrans.media.com
4. Gambar-gambar

F. Penilaian Hasil Belajar         :
2. Bentuk Instrumen
a.daftar pertanyaan
b.tes isian singkat
c.tes pilihan ganda
d.tes uraian
e.pekerjaan rumah
f.lembar diskusi

 
      1. Tehnik
a.tes lisan
b.tes tertulis
c.penugasan
d.diskusi
       


Demak, 15 Juli 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                                        Guru Mapel





MUSTAFID,SPd.i                                                        MOH. SAHID














RENCANA PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN


MTs                             :  MTS DARUL ULUM
Mata Pelajaran             :  TA’LIMUL MUTA’ALIM
Kelas / Semester          :   VIII/ 2
Standar Kompetensi     : 4. Memahami perlunya tawakal bagi seorang siswa.
Kompetensi Dasar       : 4.3. Menjelaskan perlunya menggunakan seluruh waktu buat ilmu .
Indikator                      :
1.    Menyebutkan perlunya menggunakan seluruh waktu buat ilmu .
Alokasi                        :   2.  jam pelajaran ( 2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran          :
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :
1.      Menyebutkan perlunya menggunakan seluruh waktu buat ilmu .
B. Materi Pembelajaran            :
                                             1. Perlunya menggunakan seluruh waktu buat ilmu .
C. Metode Pengajaran  :
1.      Ceramah bervariasi
2.      Diskusi
3.      Tanya Jawab
4.      Membaca

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran    :
1.   Pertemuan I
            Materi  : -  perlunya menggunakan seluruh waktu buat ilmu .
                 
a. Pendahuluan            :
1.Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
                    2.Motivasi dengan mengajukan pertanyaan, misalnya :
a.       Mengapa seorang pelajar menggunakan seluruh waktu buat ilmu . ?
b.      Sebutkan 3  contoh seorang pelajar menggunakan seluruh waktu buat ilmu
b. Kegiatan Inti.
1. Guru minta siswa untuk membaca materi ta’limul muta’alim.
2. Guru menjelaskanarti prihatin.
3. Siswa menyimpulkan penjelasan guru.
4. Guru memberikan pertanyaan pada siswa dengan berdiskusi interaktif.
c. Penutup
1.      membuat kesimpulan bersama-sama dari hasil diskusi.
2.      melakukan tes/pertanyaan yang berhubungan dengan materi di atas.
3.      memberikan tugas individu yang terkait seorang pelajar menggunakan seluruh waktu buat ilmu.
2.   Pertemuan II.  
      Materi  : - perlunya menggunakan seluruh waktu buat ilmu .

a. Pendahuluan            :
1.Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
2.Motivasi dengan mengajukan pertanyaan, misalnya :
a.                     Apakah keutamaan seorang pelajar menggunakan seluruh waktu buat ilmu?
b.                    Sebutkan 3 hal keutamaan seorang pelajar menggunakan seluruh waktu buat ilmu
b. Kegiatan Inti.
1.            Guru minta siswa untuk membaca materi ta’limul muta’alim.
2.            Siswa menyebutkan 3 hal keutamaan prihatin
3.            Guru menjelaskan keutamaan mendahulukan pelajaran yang mudah.
4.            Siswa menyimpulkan penjelasan guru.
5.      Guru memberikan pertanyaan pada siswa dengan berdiskusi interaktif.
c. Penutup
1.      Melakukan tes/pertanyaan yang berhubungan dengan materi di atas.
2.      Memberikan tugas individu tentang keutamaan mendahulukan pelajaran yang mudah bagi seorang pelajar.
E. Sumber Belajar        ;
1.            Buku
a.             Buku Ta’limul muta’alim
b.            Buku Washoya,Akhlaqul lilBanin
2. Guru
3. Otrans.media.com
4. Gambar-gambar
F. Penilaian Hasil Belajar         :
      1. Tehnik
a.tes lisan
b.tes tertulis
c.penugasan
d.diskusi
      2. Bentuk Instrumen
a.daftar pertanyaan
b.tes isian singkat
c.tes pilihan ganda
d.tes uraian
e.pekerjaan rumah
f.lembar diskusi








Demak, 15 Juli 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                                        Guru Mapel





MUSTAFID,SPd.i                                                        MOH. SAHID




RENCANA PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN


MTs                             :  MTS DARUL ULUM
Mata Pelajaran             :  TA’LIMUL MUTA;ALIM
Kelas / Semester          :  VIII / 2
Standar Kompetensi     : 5. Memahami methode belajar yang efektif dan saat saat belajar.
Kompetensi Dasar       : 5.1.  Menjelaskan method menghafal.
Indikator                      :
1.      Mendemonstrasikan cara-cara menghafal.

Alokasi                        : 2  jam pelajaran ( 2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran          :
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :
1.      Mendemonstrasikan cara-cara menghafal.
 B. Materi Pembelajaran           :
1.         Methode menghafal.
C. Metode Pengajaran  :
5.                              Ceramah bervariasi
6.                              Diskusi
7.                              Tanya Jawab
8.                              Membaca
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran    :
1.   Pertemuan I
      Materi  : - Methode menghafal.
                 
a. Pendahuluan            :
1.      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
2.      Motivasi dengan mengajukan pertanyaan :
c.       Bagaimana caramu menghafal pelajaran.?.
3. Apersepsi     : Sebutkan 3 cara menghafal pelajaran.
b. Kegiatan Inti.
1.      Guru menyajikan buku ta’lim.
2.      Siswa membaca materi tentang method menghafal
3.      Membentuk kelompok diskusi a “ 4 kelompok.
4.      Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
5.      Siswa mengumpulkan hasil diskusi.
6.      Guru menyimpulkan.
7.      Siswa menulis hasil kesimpulan dari guru.
c. Penutup
1.      Melakukan post test.
2.      Memberi tugas.
2.   Pertemuan II
      Materi  : - Methode menghafal.
            a. Pendahuluan            :
1.      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
2.      Motivasi dengan mengajukan pertanyaan :
d.      Bagaimana caramu menghafal pelajaran.?.
3. Apersepsi     : Sebutkan 3 cara menghafal pelajaran.
b. Kegiatan Inti.
1.      Guru menyajikan buku ta’lim.
2.      Siswa membaca materi tentang method menghafal
3.      Membentuk kelompok diskusi a “ 4 kelompok.
4.      Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
5.      Siswa mengumpulkan hasil diskusi.
6.      Guru menyimpulkan.
7.      Siswa menulis hasil kesimpulan dari guru.
c. Penutup
1.      Melakukan post test.
2.      Memberi tugas.
E. Sumber Belajar 
1.      Buku
a.       Buku Ta’limul muta’alim
b.      Buku Washoya,Akhlaqul lilBanin
2. Guru
3. Otrans.media.com
4. Gambar-gambar

F. Penilaian Hasil Belajar         :
      1. Tehnik
a.tes lisan
b.tes tertulis
c.penugasan
d.diskusi
      2. Bentuk Instrumen
a.daftar pertanyaan
b.tes isian singkat
c.tes pilihan ganda
d.tes uraian
e.pekerjaan rumah
f.lembar diskusi




Demak, 15 Juli 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                                        Guru Mapel





MUSTAFID,SPd.i                                                        MOH. SAHID




RENCANA PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN


MTs                             :  MTS DARUL ULUM
Mata Pelajaran             :  TA’LIMUL MUTA;ALIM
Kelas / Semester          :   VIII / 2
Standar Kompetensi     : 5. Memahami methode belajar yang efektif dan saat saat belajar.
Kompetensi Dasar       : 5.2. Menjelaskan methode belajar.
Indikator                      : 1. Mendemonstrasikan cara-cara belajar.
Alokasi                        : 2  jam pelajaran ( 2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran          :
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :
1. Mendemonstrasikan cara-cara belajar.
B. Materi Pembelajaran            :
                                     1. Cara-cara belajar.
C. Metode Pengajaran  :
1.      Ceramah bervariasi
2.      Diskusi
3.      Tanya Jawab
4.      Membaca
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran    :
1.   Pertemuan I
            Materi  : - Mendemonstrasikan cara-cara belajar.
      a. Pendahuluan            :
1.      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
2.      Motivasi dengan mengajukan pertanyaan :
                              Pernahkah kamu Mendemonstrasikan cara-cara belajar.?.
                        3. Apersepsi     : Jelaskan  cara-cara belajar.

b. Kegiatan Inti.
1.                Guru menyajikan buku ta’lim.
2.                Siswa membaca materi “menghadap kiblat”
3.                Membentuk kelompok diskusi a “ 4 kelompok.
4.                Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
5.                Siswa mengumpulkan hasil diskusi.
6.                Guru menyimpulkan.
7.                Siswa menulis hasil kesimpulan dari guru.
c. Penutup
1.      Melakukan post test.
2.      Memberi tugas.

2.   Pertemuan II
            Materi  : - Mendemonstrasikan cara-cara belajar.
      a. Pendahuluan            :
1.    Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
2.    Motivasi dengan mengajukan pertanyaan :
                              Pernahkah kamu Mendemonstrasikan cara-cara belajar.?.
                        3. Apersepsi            : Jelaskan  cara-cara belajar.

b. Kegiatan Inti.
1.    Guru menyajikan buku ta’lim.
2.    Siswa membaca materi “menghadap kiblat”
3.    Membentuk kelompok diskusi a “ 4 kelompok.
4.    Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
5.    Siswa mengumpulkan hasil diskusi.
6.    Guru menyimpulkan.
7.    Siswa menulis hasil kesimpulan dari guru.
c. Penutup
1.      Melakukan post test.
2.      Memberi tugas.
E. Sumber Belajar 

1.   Buku Ta’limul muta’alim
·      Buku Washoya,Akhlaqul lilBanin
2. Guru
3. Otrans.media.com
4. Gambar-gambar

F. Penilaian Hasil Belajar         :
      1. Tehnik
a.         tes lisan
b.        tes tertulis
c.         penugasan
d.        diskusi
      2. Bentuk Instrumen
a.       daftar pertanyaan
b.      tes isian singkat
c.       tes pilihan ganda
d.      tes uraian
e.       pekerjaan rumah
f.       lembar diskusi

Demak, 15 Juli 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                                        Guru Mapel





MUSTAFID,SPd.i                                                        MOH. SAHID



RENCANA PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN

MTs                             :   MTS DARUL ULUM
Mata Pelajaran             :  TA’LIMUL MUTA’ALIM
Kelas / Semester          :  VIII / 2
Standar Kompetensi     : 5. Memahami methode belajar yang efektif dan saat saat belajar.
Kompetensi Dasar        : 5.2. Menjelaskan saat-saat belajar .
Indikator                      :
·         Mengemukakan bahwa belajar berlangsung seumur hidup.
·         Menyebutkan saat saat belajar.
 Alokasi                       :  2  jam pelajaran ( 2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran          :
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :
·         Mengemukakan bahwa belajar berlangsung seumur hidup.
·         Menyebutkan saat saat belajar.
B. Materi Pembelajaran            :
·         Belajar berlangsung seumur hidup.
·         Saat saat belajar.
C. Metode Pengajaran  :
1.Ceramah bervariasi
2.Diskusi
3.Tanya Jawab
4.Membaca
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran    :
1.   Pertemuan I    
·           belajar berlangsung seumur hidup.


      a. Pendahuluan            :
1.      Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
2.      Motivasi dengan beberapa pertanyaan misalnya    :
-           Mengapa kita harus belajar seumur hidup?
-           Sebutkan contoh belajar seumur hidup.
b. Kegiatan Inti.
1.      Guru meminta siswa untuk membaca.
2.      Siswa menyebutkan Pentingnya belajar seumur hidup.
3.      Siswa menyimpulkan kegiatan guru.
4.      Guru memberikan pertanyaan pada siswa dengan berdiskusi interaktif.
c. Penutup
1.      Membuat kesimpulan.
2.      Melakukan tes yang berhubungan dengan materi.
3.      Memberi tugas individu agar siswa menyebutkan Pentingnya belajar seumur hidup., lewat buku ta’lim maupun buku lain.


1.   Pertemuan II   
·      Menyebutkan saat saat belajar.


      a. Pendahuluan            :
1.   Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas.
2.   Motivasi dengan beberapa pertanyaan misalnya      :
-   Mengapa kita harus memperhatikan saat saat belajar?
-   Sebutkan contoh saat saat belajar .
b. Kegiatan Inti.
1.   Guru meminta siswa untuk membaca.
2.   Siswa menyebutkan Pentingnya belajar seumur hidup.
3.   Siswa menyimpulkan kegiatan guru.
4.   Guru memberikan pertanyaan pada siswa dengan berdiskusi interaktif.
c. Penutup
1.Membuat kesimpulan.
2.Melakukan tes yang berhubungan dengan materi.
3.Memberi tugas individu agar siswa menyebutkan Pentingnya belajar seumur hidup., lewat buku ta’lim maupun buku lain.


E. Sumber Belajar        ;
1.Buku
-        Buku Ta’limul Muta’alim
-        Buku Akhlaq Lil Baniin
-        Buku Washoya
F. Penilaian Hasil Belajar         :
      1. Tehnik
a.tes lisan
b.tes tertulis
c.penugasan
d.diskusi
      2. Bentuk Instrumen
a.daftar pertanyaan
b.tes isian singkat
c.tes pilihan ganda
d.tes uraian
e.pekerjaan rumah
f.bagan rangkuman
g.lembar diskusi

Demak, 15 Juli 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                                        Guru Mapel





MUSTAFID,SPd.i                                                        MOH. SAHID

CARA MUDAH MENGHAFAL NADZOMAN ALFIYYAH IBNU MALIK

Cara Menghafal Alfiyyah Ibnu Malik    Cara mudah menghafal kitab Alfiyah Ibnu Malik? Eumhh.. Kitab Alfiyyah ibnu malik me...